Kamis, 30 Desember 2010

Manfaat dan Efek Negatif Masturbasi / Onani Manfaat dan Efek Negatif Masturbasi / Onani

Masturbasi atau onani biasanya banyak dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pendamping hidup, tapi ada juga yang sudah menikah masih hobi masturbasi. Alasan yang paling sering disebutkan adalah karena nafsu syahwat yang sudah tidak terbendung lagi dan tidak puas dengan aktivitas seks yang dijalani dengan pasangan.




Masturbasi atau onani tidak selamanya jelek selama dalam batas kewajaran. Bahkan onani memiliki beberapa manfaat positif diantaranya:

1. Membantu meningkatkan kualitas tidur

2. Meredam stres

3. Memperbaiki fungsi kekebalan tubuh

4. Meningkatkan produksi endorfin

5. Mencegah kanker prostat

6. Mencegah dari perbuatan Zina karena nafsu yang gugur akibat onani tadi

Hendaknya jika ingin melakukan masturbasi tidak lebih dari 2-3 kali seminggu agar tidak menimbulkan efek negatif seperti kecanduan. Dikutip dari laman Askmen, masturbasi yang tak dilakukan secara moderat bisa menyebabkan jerawat, kemandulan, kebutaan, hingga gangguan mental.

Ada baiknya mengetahui beberapa hal lain mengenai efek negatif masturbasi.

1. Ejakulasi Dini

Terlalu sering masturbasi menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi berikutnya juga akan memakan waktu lama. Bagi pria yang masturbasi beberapa kali sebelum berhubungan intim, akan sulit mencapai klimaks. Masalah lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim karena tidak menggunakan pelumas.

2. Rasa bersalah

Masturbasi berdampak negatif secara psikologis. Banyak orang merasa malu dan bersalah setelah melakukannya karena terbentur nilai-nilai budaya, agama atau moral. Tarik menarik antara kesenangan dan menahan diri berdampak pada harga diri, rasa percaya diri dan cinta. Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis.

3. Masturbasi kronis

Masturbasi kronis mempengaruhi otak dan kimia tubuh akibat kelebihan produksi hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap orang berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok. Masturbasi berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga. Jika gaya hidup cenderung normal, namun memiliki kebiasaan masturbasi sebaiknya kurangi aktivitas seksual itu untuk mengurangi keluhan. Jika keluhan tak kunjung reda, hubungi dokter untuk pemeriksaan medis.

4. Masturbasi kompulsif

Masturbasi ini mempengaruhi kehidupan karena sudah menjadi kebiasaan. Sebagian pria yang masturbasi enam kali sehari bisa saja merasa produktif, sementara lainnya merasa sebaliknya. Masturbasi kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika tidak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar